ASMA AL-QUR’AN
Disusun
O
L
E
H
Heriansyah Harahap
(45.12.3.007)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SU
FAKULTAS USHULUDDIN
TAFSIR HADITS INTERNASIONAL
MEDAN
2015
TABLE OF
CONTENTS
DAFTAR ISI ..................................................................................................... i
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................................. ii
BAB II : PEMBAHSAN .............................................................................................. 1
A.
Pengertian
Al-Qur’an .............................................................................................. 1
B.
Nama-nam
Al-Qur’an .................................................................................... 2
BAB III : PENUTUP .............................................................................................. 6
A.
Kesimpulan
.............................................................................................................. 6
B.
Kritik/Saran ..................................................................................................... 6
REFERENCE .....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Segala fuji bagi Allah swt. yang telah menganugerahkan rahmat dan
taufiq-Nya kepada kita. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad
saw. mudah-mudahan kita mendapat syafa’atnya.
A.
Latar
Belakang
Agama Islam, agama yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum
muslim di seluruh penjuru pelosok dunia. Yang menjamin kebahagiaan bagi setiap
penganutnya di dunia maupun di akhirat kelak. Ia mempunyai sendi yang sangat
esensial yaitu Al-Quran yang berfungsi untuk memberi petunjuk kepada jalan yang sebaik-baiknya. Allah berfirman, “sesungguhnya
Al-Quran ini memberi petunjuk menuju jalan yang sebaik-baiknya” (QS. 17:9).
Tak dapat dipungkiri, bahwa apabila hendak bahagia bersama Islam,
penganutnya harus dekat dengan Al-Quran. Dalam artian yang lebih luas menegenal
Al-Quran. Memperhatikan dan mempelajari Al-Quran, “tidaklah mereka
memperhatikan isi Al-Quran, bahkan ataukah hati mereka tertutup” (QS.
47:24).
B.
Rumusan
Masalah
Dalam
rumusan makalah Mengenal Al-Quran ini, penulis memakai rumusan sebagai berikut :
1.
Apa
asal perkataan Al-Quran ?
2.
Bagaimana
pengertian Al-Quran ?
3.
Apa
nama lain Al-Quran ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Al-Qur’an
Para ulama berbeda pendapat mengenai asal lafaz al-Qur’an, di
antaranya :
1.
Asy-Syafi’i
mengatakan, lafaz al-Qur’an yang terkenal itu bukan musytaq (bukan
pecahan dari akar kata apa pun), lafaz tersebut sudah lazim digunakan dala
pengertiannya sebagai kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. jadi
menurut Asy-Syafi’i lafaz tersebut bukan berasal dari qa-ra-a (membaca),
sebab kalau akar katanya qa-ra-a (membaca), maka tentu setiap sesuatu
yang dibaca dapat dinamai al-Qur’an. Lafaz tersebut memang khusus bagi
al-Qur’an, sama halnya dengan Taurat dan Injil.[1]
2.
Sementara
Al-Lihyani mengatakan, lafaz al-Qur’an merupakan pecahan (musytaq) dari akar
kata qa-ra-a yang bermakna tala (membaca).[2]
“Qa-ra-a” memiliki arti
mengumpulkan dan menghimpun. Qiro’ah berarti merangkai huruf-huruf dan
kata-kata satu dengan lainnya dalam satu ungkapan kata yang teratur. Al-Qur’an
asalnya sama dengan Qiro’ah, yaitu akar kata dari qa-ra-a, qiro’atan
wa qur’anan. [3] Allah menjelaskan dalam suroh al-qiyamah : 17-18 :
إِنَّ
عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ () فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ
“Sesungguhnya kamilah yang bertanggung
jawab mengumpulkan (dalam dadamu) dan membacakannya (pada lidahmu). Maka
apabila kami telah menyempurnakan bacaannya(kepadamu, dengan perantaraan
jibril) maka bacalah menurut bacaannya itu.”
Menurut ulama ushul dan fiqh, bahwa al-qur’an adalah :
الكلام المعجز
المنزل على النبي صلى الله عليه وسلم المكتوب فى المصاحف المنقول بالتواتر المتعبد
بتلاوته
Kalam yang mengandung kemukjiazatan yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. yang tertulis dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan secara
mutawatir dan yang dinilai ibadah bila membacanya.[4]
ويذكر العلماء تعريفا له يقرب معناه ويميز عن غيره, فيعرفون بانه :
كلام الله المنزل على النبي صلى الله عليه
وسلم المتعبد بتلاوته[5]
B.
Nama-Nama
Al-Qur’an
Allah Subhana Wa Ta’ala memilih beberapa nama bagi
wahyu-Nya, yang berbeda sekali dengan bahasa yang digunakan masyarakat arab
untuk penamaan sesuatu.[6]
Iman As-Suythi menuturkan dalam kitabnya, Al-Itqan fi Ulimil
Qur’an : Al-Jahid berkata : “Allah telah menamai kitab-Nya dengan nama yang
berbeda sekali dengan nama yang diistilahkan oleh bangsa arab terhadap kalimat
dan tafshil. Allah menamai jumlah kalimat-kalimat-Nya dengan Qur’an,
sedang bangsa arab menamai jumlah kalimat-kalimatnya dengan Diwan. Allah
menamai bagian-bagian kitab-Nya dengan Surat, sedang bangsa arab
menamainya dengan Qasidah. Allah menamai bagian-bagian surat dengan Ayat,
sedang bangsa arab menamainya dengan Bait. Allah menamai akhir Al-Qur’an
dengan Fashilah, sedang bangsa arab menamainya dengan Qafiyah.[7]
Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa Abul Ma’ali Syaizalah, yaitu
pengarang kitab Al-Burhan Fi Musykilatil Qur’an, menyebutkan nama-nama
Al-Qur’an dengan 55 nama, yaitu sebagaimana di terangkan Allah dalam berbagai
ayat. Yaitu : Al-Kitab, Al-Mubin, Al-Qur’an, Al-Karim, Al-Kalam, An-Nur,
Al-Huda, Ar-Rahman, Alfurqan, Asy-Syifa, Al-Mau’izhah, Adz-Dzikru, Al-Mubaarak,
Al-‘Liyy, Al-Hikmah, Al-Muhaimin, Al-Hablu, Ash-Shirothol Mustaqim,
Al-Muqayyim, Al-Qaul, Al-Fashlu, An-Nabaul ‘Adhim, Ahsanul Hadits, Al-Matsani,
Al-Mutasyabih, At-Tanzil, Ar-Ruh, Al-Wahyu, Al-‘Rabiy, Al-Bashair, Al-Bayan,
Al-‘Ilmu, Al-Haq, Al-Haadi, ‘Ajaba, At-Tadzkirah, Al-‘Urwatul Wutsqa,
Ash-Shidqu, Al-‘Adl, Al-Amru, Al-Munadi, Al-Busyro, Al-Majid, Al-Zabur,
Al-‘Aziz, Al-Balagh Al-Qashash, Al-Mukarromah, Al-Marfu’ah, Dan Ash-Shuhuf.[8]
Menurut Muhammad Aly
Ash-Shabuny, Al-qur’an mempunyai bebearapa nama yang kesemuanya menunjukkan
kedudukannya yang sangat tinggi dan luhur, dan secara mutlaq Al-Qur’an adalah
kitab samawi yang paling mulia. Di antara nama-nama tersebut ialah :
1.
Al-Qur’an,
berdasarkan firman Allah dalam suroh al-isra’ : 9 :
إِنَّ
هَـذَا الْقُرْآنَ يِهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ...
“Sesungguhnya al-Qur’an ini memberi petunjuk pada jalan yang amat
lurus...”
2.
Al-Furqon,
berdasarkan firman Allah dalam suroh al-furqon : 1 :
تَبَارَكَ
الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيراً
“Maha suci Allah
yang telah menurunkan al-Furqan kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi
peringatan kepada seluruh alam.”
3.
At-Tanzil,
berdaasarkan firman Allah dalam suroh Asy-Syu’aro : 192-193 :
وَإِنَّهُ
لَتَنزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ - نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ
“Dan sesungguhnya
al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Ia dibawa turun
oleh Ar-ruh Al-Amin (Jibril as)”
4.
Adz-Dzikr,
berdasarkan firman Allah dalam suroh Al-Hijr : 9 :
إِنَّا
نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya
kamilah yang menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya kami benar-benar
memeliharanya.”
5.
Al-Kitab,
berdasarkan firman Allah dalam suroh Ad-Dukhan : 2 :
وَالْكِتَابِ
الْمُبِينِ
“Demi kitab
(al-Qur’an) yang menjelaskan.”
Adapun mengenai
sifat-sifat al-Qur’an sungguh tertera dalam ayat-ayat al-Qur’an, bahkan sedikit
sekali (jarang) surat-surat dalam al-Qur’an yang tidak menyebutkan sifat-sifat
yang sangat indah dan mulia terhadap kitab yang diturunkan oleh Tuhan yang Maha
Mulia yang dijadikan mu’jizat (tiada tanding)yang abadi bagi seorang Nabi yang
terakhir.[9] Di
antara sifat-sifat al-Qur’an ialah :
1.
Nur
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا
“Hai manusia sesungguhnya telah datang
kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah
kami turunkan kepada kamu cahaya yang terang ebnderang (al-Qur’an).”
2.
Syifa
dan Rahmat
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ
لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
“Dan kamu turunkan dari al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar
(obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan A-Qur’an itu tidaklah
menambal kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”
3.
Huda
...قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ
آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ...
“...Katakanlah, Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi
orang-orang yang beriman...”
4.
Mau’izoh
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا
فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia ! sungguh telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman”
Apapun nama-nama
Al-Qur’an yang jelas dan pasti ialah yang berasal dari Kalam Ilahi yang
diturunkan kepada nabi Muhammad saw. dan tertulis di dalam mushaf berdasarrkan
sumber-sumber mutawatir yang bersifat pasti kebenarannya, dan yang dibaca oleh
umat islam dalam rangka ibadah. Penamaan Al-Qur’an yang demikian itu ttelah
disepakati bulat oleh semua ulama ahli ilmu kalam, ulama ahli ilmu fiqh dan
ulama ahli bahasa arab.[10]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Asy-Syafi’i mengatakan, lafaz al-Qur’an yang terkenal itu bukan musytaq,
Sementara Al-Lihyani mengatakan, lafaz al-Qur’an merupakan pecahan
(musytaq) dari akar kata qa-ra-a yang bermakna tala (membaca).
Menurut ulama ushul dan fiqh, bahwa al-qur’an adalah : Kalam
yang mengandung kemukjiazatan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang
tertulis dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan secara mutawatir dan yang
dinilai ibadah bila membacanya.
Al-Qur’an mempunya nama dan sifat yang sangat banayak, meskipun ada
ulama yang menyamakan antara nama dan sifat al-Qur’an.
B.
Kritik/saran
Di daalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari kata sempurna, unutk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
[1] Subhi
As-Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta : Pustaka Firdaus, Cet
I, 1990) Hal.10
[2] Ibid.11-12
[3] Manna’
Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta Timur : Purtaka
Al-Kautsa, Cet I, 2006), Hal.16
[4] Muhammad Abdul
Adzim Al-Zalrqani, Manahil Al-‘Urfan Fi Ulumil Qur’an ( Jakarta Selatan
: Gaya Media Pratama, Cet I, 2002 ) Hal.9
[6] Subhi
As-Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta : Pustaka Firdaus, Cet
I, 1990) Hal.9
[7] Mashur
Sirojuddin Iqbal, Pengantar Ilmu Tafsir, (Bandung : Angkasa, 1987),
Hal.5
[8] Ibid. Hal.-515
[9] Subhi
As-Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta : Pustaka Firdaus, Cet
I, 1990) Hal.24
[10] Subhi
As-Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta : Pustaka Firdaus, Cet
I, 1990) Hal.15
REFERENCE
As-Shalih , Subhi. Membahas
Ilmu-Ilmu Al-Qur’an: Jakarta, 1990
Al-Zalrqani, Syeikh Muhammad Abdul Adzim. Manahil Al-Qur’an Fi Ulumil Qur’an : Jakarta
Selatan : 2002
Al-Qaththan,
Syaikh Manna’. Pengantar Studi Ilmu
Al-Qur’an : Jakarta Timur, 2006
Iqbal,
Drs. Mashur Sirojuddin. Pengantar Ilmu Tafsir : Bandung, 1987
مناع
القطان مباحث فى علوم القران
Hai kak yuk di cek , disini nih https://clarck1707.skyrock.com/.
BalasHapus