laba-laba

Rabu, 03 September 2014

TAFSIR AYAT AL-QUR'AN TENTANG PENCIPTAAN ALAM SEMESTA


بسم الله الرحمن الرحيم
( تفسير البغوي سورة السجدة : 4)
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ

{ الله الذي خَلَقَ السماوات والأرض وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ استوى عَلَى العرش } الله هو الخالق لهذا الكون الواسع في ستة أيام ، لكنها لا تشابه أيامنا ولا تقاس بها ، لانه يجوز ان يكون اليوم بليون سنة او اكثر ، فأيامنا محدودة ، وايام الله غير محدودة, ثم انه استوى على العرش استواء يليق به . { مَا لَكُمْ مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ وَلاَ شَفِيعٍ أَفَلاَ تَتَذَكَّرُونَ } ليس لكم ايها الناس ما يلي امروكم ويدبرها غيره ، وليس لكم شفيع غيره . ثم أمَرنا بالتذكّر والتدبير فقال : { أَفَلاَ تَتَذَكَّرُونَ }


HASIL PENELITIAN
Dari ayat di atas Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa (sittati ayyaamin) selanjutnya para mufasir bersepakat dalam menafsirkan ayat ini, bahwa yang disebut dengan  (sittati ayyaamin) adalah enam tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata ayyaamin.      Allah berfirman :

قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَادًا ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ (9) وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ (10) ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ (11) فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ (12)
katakanlah, ‘sesungguhnya patutkah kamu semua ingkar kepada zat yangmenciptakan bumi dalam dua masa’. Dia menciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya, kemudian Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)-nya dalam empat masa. (penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih berupa kabut, lalu dia berkata kepadanyadan kepada bumi, ‘Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa’.Keduanya menjawab,’Kami datang dengan suka hati’.Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa.Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.Dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang maha perkasa lagi Maha Mengetahui.”(QS. Fushshilat [41] :9-12 ) 


Dari suroh al-fushshilat di atas, begitulah Allah SWT menjelaskan kronologis penciptaan alam semesta. Dua masa untuk menciptakan langit sejak terbentuk  dukhan (campuran debu dan gas), dua masa untuk menciptakan bumi, dan dua masa untuk memberkahi bumi.
Enam Masa Penciptaan Alam Semesta. Adapun kronologis penciptaan dalam Al-Qur’an adalah :

1.      Masa pertama
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya…”(Q.S. AlAnbiya :30)
Ini dimulai dengan sebuah ledakan besar (big-bang) sekitar 12-20 miliar tahun lalu. Inilah awal terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah pengembangan ruang, sebagaimana di dalam al-qur’an Allah SWT menyebutkan :
“ dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa (meluaskan).” (Q.S. Adz-dzariyat : 47 )

2.      Masa kedua
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah : 29)
Pengetahuan saat ini menunjukan bahwa langit biru hanyalah disebabkan hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel atmosfer. Di luar atmosfer langit biru tak ada lagi, yang ada hanyalah titik cahaya bintang , galaxy, dan benda-benda langit lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya kubah biru yang ada di atas sana, melainkan keseluruhan yang ada di atas sana (bintang-bintang, galaxy, dan benda-benda langit lainnya), maka itulah hakikat langit yang sesungguhnya. Dalam ayat lain Allah SWT.
“kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,…” (Q.S. fushilat: 11 )
Dukhan (debu-debu dan gas antar bintang ) pada proses pembentukan bintang, gas-gas itu berputar seperti cakram dan menjadi terpusat ditengah cakram. Gas tersebut berkumpul menjadi massa gas yang sengat besar yang mirip dengan gumpalan gas raksasa. Di dalam gumpalan gas raksasa, gas terus bergerak dan bertabrakan. Akibatnya, tekanan dan suhu gas menjadi luar biasa panasnya. Suhu dan tekanan yang tinggi ini menyebabkan gas saling bergabung. Proses pengganbungan gas akan menghasilkan energi panas yang sangat dahsyat. Di dalam Al-Qur’an sendiri, penciptaaan langit kadang disebut sebelum penciptaan bumi dan kadang disebut sesudahnya karena prosesnya memang berlanjut hingga saat ini. Itulah dua masa penciptaan langit. Dalam bahasa al-quran, Big bang dan pengembangan alam yang menjadikan galaksi-galaksi makin berjauhan ( makin “tinggi” menurut pengamat di bumi serta proses pembentukan bintang-bintang baru disebutkan sebagai penyempurnaan langit.

3.      Masa ketiga
Pada masa ini dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya, termasuk bumi. Selain itu pada masa ini juga terjadi proses pembentukan matahari sekitar 4,6 miliar tahun lalu dan mulai di pancarkannya cahaya dan angin matahari. Proto-bumi (bayi bumi) yang telah terbentuk terus berotasi menghasilkan fenomena siang dan malam di bumi sebagaimana yang Allah SWT firmankan dengan indah :
dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Q.S An-Nazi’at: 29  

4.      Masa keempat
Bumi yang terbentuk dari debu-debu antar bintang yang dingin mulai menghangat dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan unsur-unsur radioaktif di bawah kulit bumi.
Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawah kulit bumi menjadi lebu, antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan yang menjadi  dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumi yang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi” .sebagaimana Allah SWT berfirman :
Artinya :dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.(Q.S. an-Naziat [79] :30)
5.      Masa kelima
Hadirnya air dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya kehidupan di bumi. Sebagaimana firmanAllah SWT :
“…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…  (Q.S. al-anbiya [21] : 30 )
Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang hangat sekitar 3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah ditemukan. Sebagaimana dikembalikan pada surat Al Anbiya [21] ayat 30 yang telah menyebutkan bahwasannya semua makhluk hidup berasal dari air.

6.      Masa keenam
Masa keenam dalam proses penciptaan alam ini adalah dengan lahirnya kehidupan di bumi yang dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan.
Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar 2 miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ini pula proses geologis yang menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan lahirnya rantai pegunungan di bumi terus berlanjut.
Tersedianya air, oksigen, tumbuhan, dan kelak hewan-hewan pada masa kelima dan keenam inilah yang sepertinya di maksudkan Allah SWT dengan memberkahi bumi dan menyediakan makanan bagi penghuninya sebagaimana di dalam firmannya :
" Ia memancarkan dari padanya mata air, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancarkan-Nya dengan teguh untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (Q.S. An-Naazi’at [79] :31-33)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar