DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.
Latar
belakang...................................................................................... 1
B.
Rumusan
masalah dan pokok pembahasan........................................... 3
C.
Tujuan
masalah..................................................................................... 4
D.
Batasan
istilah....................................................................................... 4
E.
Metode
penelitian................................................................................. 5
F.
Sistematika
penelitian........................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Al-qur’an adalah
merupakan mu’jizat yang paling besar yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
kemudian disampaikannya kepada umat manusia. Al-qur’an diturunkan Allah kepada
nabi Muhammad melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur selama kurang
lebih 23 tahun. Di samping itu, Al-qu’an juga merupakan pedoman hidup manusia,
dan merupakan petunjuk bagi orang-orang yang membacanya.[1]
Di zaman
jahiliyah, sebelum islam datang ke tengah-tengah masyarakat yang banyak
menyembah selain Allah SWT. Kepercayaan manusia terhadap Tuhan yang maha
pencipta adalah kepercayaan yang darurat saja pada mulanya. Pertumpahan darah
merupakan hal yang biasa, bunuh-membunuh, menindas orang-orang yang lemah, dan
yang paling berbahaya, mereka menyekutukan Allah dengan menyembah selain Dia,
mereka menyembah patung, sapi betina dan lain-lainnya. Mereka menyembah yang
tidak dapat memberikan manfaat dan mudorat bagi mereka dan yang tidak dapat
menciptakan sesuatu apapun walau sekecil nyamuk dan lalat.[2]
Selanjutnya,
setelah Allah mengutus nabi Muhamaad SAW. ke tengah-tengah manusia yang
tidak berperadaban itu, secara berangsung-angsur
masa jahiliyah berpaling kepada manusia
yang berperadaban, kebiasaan-kebiasaan jahat yang mereka lakukan sudah
berkurang dan mereka sudah berpaling kepada jalan yang mulia, yaitu menyembah
Allah yang telah menciptakan mereka.[3]
Dengan kedatangan
agama islam, maka peradaban manusia seamakin baik, juga ilmu dan pengetahuan
manusia semakin berkembang, baik di bidang astronomi, matematika maupun ilmu
kedokteran. Sehingga dengan bergulirnya waktu, maka penelitian-penelitian
manusia semakin canggih, dan dengan penelitian tersebut keajaiban dan
kemukjizatan al-qur’an semakin terungkap.[4]
Beberapa tahun
lalu, seorang non-muslim bertanya, “ hai kaum muslimin ! Bagaimana mungkin
kalian bisa percaya kalau seekor lalat yang memebawa penyakit juga membawa obat
? bagaimana bisa kalian membenamkan lalat itu ketika ia hinggap di air, lalu
kalian minum air itu tersebut ? sesungguhnya semua upaya itu tidak masuk akal,
dan seorang manusia yang berakal tidak mungkin melakukannya.
Penelitian
mengenai hal ini dimulai pada awal abad 21 mengenai antibiotik penting dengan
bantuan binatang-binatang kecil. Para ilmuan mengatakan, “ lalat mengandung
sejumlah bakteri dan virus yang membuat seseorang jadi sakit. Pada saat yang
sama ia juga membawa antibiotic untuk melawan sumber-sumber penyakit tersebut.
Cara terbaik untuk melepaskan zat-zat antibiotic dari lalat tersebut ialah
dengan mencelupkannya pada air mengalir.” Hal ini merupakan penemuan terbaru
yang membingungkan para peneliti, karena mereka bisa menemukan penyakit dan
penawarnya pada satu makhlik, yaitu lalat yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Pertanyaanya
adalah,” bukankah hal ini sesuatu yang pernah disampaikan Nabi SAW ? sekarang kita berada di depan dua fakta
ilmiah, yaitu bahwa tubuh seekor lalat mengandung anti biotic penting yang bisa
membunuh virus dan penyakit, dan dan cara terbaik mengambil antibiotikini
dengan membenamkan lalt tersebut ke dalam air yang mengalir. Yang menakjubkan
adalah kurang lebih 14 abad yang lalu, Nabi Muhammad SAW. sudah menyampaikan
ini dalam sebuah hadits :
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :« إِذَا سَقَطَ الذُّبَابُ فِى شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ
كُلَّهُ ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ ، فَإِنَّ فِى أَحَدِ جَنَاحَيْهِ دَاءً وَفِى الآخَرِ
شِفَاءً ». رَوَاهُ الْبُخَارِىُّ فِى الصَّحِيحِ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَخْلَدٍ عَنْ
سُلَيْمَانَ بْنِ بِلاَلٍ.
“Rasulullah SAW. bersabda : Apabila seekor lalat jatuh ke dalam
gelas salah seorang dari kalian, maka celupkanlah lalat itu lalu angkatlah
(buanglah) karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap
satunya terdapat obat.[5]
Ini merupakan
dakwah nabi buat umatnya agar tidak menyia-nyiakan makanan dan minuman yang
dihinggapi lalat. Agar zat-zat antibiotiknya terlepas cukup dengan
membenamkannya.
Sebagian peneliti dari Amerika
Serikat berusaha menemukan pengobatan baru dengan bantuan lalat. Mereka
menyatakan bahwa pengobatan dengan lalat merupakan hal yang yang dapat diterima
di masa yang akan dating.
Berdasarkan latar belakang di atas,
penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut racun-racun dan obat-obat apa saja
yang terdapat pada lalat dan apa hubungannya dengan al-qur’an dan sains, dengan
mengangkatnya menjadi suatu karya ilmiah dengan memilih judul : “Lalat Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan
Sains.”
B.
Rumusan
Masalah Dan Pokok Bahasan
Dari latar belakang masalah yang penulis
kemukakan, maka yang menjadi pokok permasalahan
penelitian ini adalah:
Apa makna nyamuk di dalam Alqur’an
dan hubungannya dengan kesehatan denfan merinci kepada:
1.
Apa
makna lafaz “adz-dzubab” (nyamuk)
di dalam al-qur’an ?
2.
Bagaimana
penafsiran para mufassir tentang lafaz “adz-dzubab”
?
3.
Apa
hubungan ayat dengan ilmu pengetahuan ?
4.
Obat
dan racun apa yang terdapat pada lalat ?
C.
Tujuan
Masalah
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ayat yang membahas tentang
lafadz “adz-dzubab” (nyamuk) dan hubungan antara ayat-ayat dengan ilmu
pengetahuan. Tujuan rinci dari proposal ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui Makna lafaz “adz-dzubab” (nyamuk) di dalam al-qur’an.
2.
Untuk
mengetahui Penafsiran para mufassir tentang
lafaz “adz-dzubab”
3.
Untuk
mengetahui Hubungan ayat dengan ilmu pengetahuan.
4.
Untuk
mengetahui obat dan racun pada lalat.
D.
Batasan
Istilah
Untuk memudahkan para pembaca menganalisa arah
pembahasan maka penulis membuat penegasan terhadap beberapa istilah yang
terdapat pada judul penelitian ini agar tidak terjadi kesalahan dalam
penafsiran dan pemahaman para pembaca.
Judul penelitian ini adalah “LALAT
DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN SAINS ” adapun istilah-istilah yang di
maksudkan adalah sebagai berikut:
1.
Lalat
Lalat adalah binatang kecil yang berasal dari bernga.[6]
2.
Al-qur’an
Al-qur’an
adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui malaikat
jibril, yang diuliskan dalam satu mushap, dan merupakan ibadah bagi yang
membacanya.[7]
3.
Sains
E.
Metode
Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam hal
ini adalah penelitian kualitatif, merupakan penelitian kepustakaan (library
research) dengan menggunakan referensi-referensi yang berkenaan dengan
karya tulis atau buku dan sebagainya, antara langkah-langkah yang di gunakan
adalah:[8]
1.
Jenis
peneitian
Penelitian in menggunakan jenis studi naskah Alqur’an. Dalam
penelitian ini, di gunakan metode tafsir maudu’i. Metode tafsir maudu’i adalah
metode yang membahas ayat-ayat Alqur’an sesuai dengan judul atau tema. Semua
ayat yang berkaitan akan dihimpun, kemudian di kaji secara mendalam dan tuntas
dari berbagai aspek yang terkait dengannya, seperti asbab an-nuzul, kosa kata
dan sebagainya. Semua di jelaskan dengan rinci dan tuntas, serta di dukunh oleh
dalil-dalail atau fakta-fakta yang dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah,
baik argumen itu berasal dari Alqur’an, Hadis maupun pemikiran rasional.[9]
2.
Teknik
pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penulisan ini adalah menggunakan
metode tafsir maudu’i (tematik). Prosedur tafsir maudu’i adalah sebagai berikut
:
a.
Menentukan
masalah yang akan dibahas.
b.
Menghimpun
ayat-ayat yang berkaitan dengan judul.
c.
Memahami
kolerasi ayat-ayat tersebut dalam suratnya masing-masing.
d.
Melengkapi
pembahasan dengan hadist-hadist relevan dan fakta-fakta terkini.
e.
Menyusun
pembahasan.
3.
Suber
data
Dalam penelitian ini, peneliti
memperoleh informasi mengenai judul ini dari berbagai sumber, yaitu primer dan
skunder :
a.
Data
Primer:
Adapun sumber
data primer ( data utama ) adalah Alqur’an al-Karim beserta teejemahannya.
b.
Data
sekunder
1)
Thalbah, Hisham, Ensiklopedia
Mukjizat Alqur’an dan Hadist, Jakarta: PT. Sapta Sentosa, 2009.
2)
Arifin Abbas, ,Zainal Perkembangan Pemikiran Terhadap Agama. Jakarta
: Cet Ke 2 . 1984.
4.
Analisi
data
Berdasarkan penelitian kami bersifat
kualitatif, maka metode yang di gunakan adalah “metode Contect Analysis” (Analisi
Isi). Data-data primer maupun skunder di kumpullkan, dicatat serta di klasifikasikan
dan di coba untuk dianalisa. Dari hasil tersebutlah data itu di jadikan untuk
penulisan skripsi.
F.
Sistematika
Pembahasan
Pembahasan
di dalam penelitian ini akan diangkat sebagai sebuah skripsi secara sistematis,
hal ini dimaksudkan agar uraiannya lebih jelas, mendalam dan mudah di fahami.
Untuk itu peneliti mengkategorikan dalam bentuk bab dan sub bab sebagai berikut
yaitu:
Bab I : pendahuluan yanguraiannya
terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah dan pokko bahasan, batasan
istilah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, kegunaan penelitian,
metode penelitian dam sistematikapembahasan.
Bab II : merupakan pembahasan
mengenai lalat dalam perspektif Al-qur’an dan sains.
Bab III : pembahasan mengenai
penjelasan Al-qur’an, hadits dan sains tentang obat dan racun yang terdapat
pada lalat serta cara pengobatannya.
Bab IV : pembahasan yang mengenai
perbandingan antara perspektif Al-qur’an dan sains terhadap lalat.
Bab V: merupakan bab penutup yang
terdiri dari kesimpulan dan saran-saran yang bersifat membangun
Diakhiri dengan daftar pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Thalbah, Hisham, Ensiklopedia Mukjizat Alqur’an dan Hadist,
Jakarta: PT. Sapta Sentosa, 2009.
Ali, Muhammad, Kamus
Lengkap Bahasa Insdonesia Modern, Jakarta : Pustaka Amani, 2006.
Arifin Abbas,
,Zainal Perkembangan Pemikiran Terhadap Agama. Jakarta : Cet Ke 2 .
1984.
Yatim, Badri, Sejarah
Peradaban Islam, Jakarta : Pt Raja Gafindo Persada, Cet. 22, 1993.
Siti asma binti
Haji Abdul Muttalib, Nabi Isa dalam Alqur’an, Medan:Fakultas ushuluddin
Intitut Agama Islam Negeri SU, 2010
[1]
Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : CV.
Al-Jumanatul ‘Ali-ART, 2005), h.1
[2]
Zainal Arifin Abbas, Perkembangan Pemikiran Terhadap Agama. (Jakarta :
Cet Ke 2 . 1984) h.95
[3]
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta : Pt Raja Gafindo
Persada, Cet. 22, 1993) h.12
[4]
Ibid. h.15
[5] HR
: Bukhariy Dalam Shahihnya
[6]
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Insdonesia Modern, (Jakarta : Pustaka
Amani, 2006) h.210
[7]Manna’
Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta : Pustaka
Al-Kausar, Cet.1, 2006) h.19
[8]
Siti asma binti Haji Abdul Muttalib, Nabi Isa dalam Alqur’an, (Medan:Fakultas
ushuluddin Intitut Agama Islam Negeri SU, 2010) h.12
OKE
BalasHapus